Popular Post

Posted by : Gusnaedy Fadly 48 8 Jul 2013


Kehadiran JKT48 di industri music tanah air bukan hanya semakin menyemarakkan dunia music Indonesia, namun juga memberikan pengalaman baru kepada para penggemarnya. Dengan konsep 'idola yang bisa ditemui setiap hari', para fans JKT48 cukup datang ke theater JKT48 dan mereka sudah bisa melihat penampilan idola mereka secara langsung, sungguh berbeda dengan artis lain di Indonesia yang hanya bisa disaksikan secara langsung pada acara tertentu saja.

Namun dibalik semua kesuksesan yang mengiringi JKT48, ada beberapa dampak negatif dari sister grup AKB48 ini bagi sebagian masyarakat Indonesia. Kebanyakan sisi negative yang timbul dari idol grup ini bukan berasal dari mereka, namun merupakan dampak dari sebagian fans JKT48 yang masih 'labil'. Kebanyakan fans JKT48 di Indonesia adalah remaja yang masih berstatus pelajar, dan fans yang kebanyakan menonton langsung theater JKT48 adalah mereka (para pelajar) dibanding mahasiswa atau yang sudah bekerja. Sedangkan untuk menonton di theater hampir setiap hari pastilah membutuhkan dana yang tidak sedikit, sedangkan mayoritas fans JKT48 belum memiliki penghasilan sendiri. Kalau mereka berasal dari keluarga mampu maka tidak terlalu bermasalah,namun bagaimana kalau fans tersebut berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja? Dengan harga tiket antara 50.000-100.000, kalau sang fans terlalu memaksakan kehendak untuk menonton idola mereka, maka sama saja dengan memberatkan orang tua mereka. Belum lagi biaya kesana dan konsumsinya. Selain biaya untuk membeli tiket theater, biaya yang dikeluarkan para fans tersebut untuk membeli 'barang pelengkap' lainnya seperti light stick dan photopack member juga tidak bisa disebut murah. Light stick yang seolah menjadi keharusan dibawa ketika menonton idola mereka dan photopack dari member favorit (yang disebut) sebagai bukti rasa cinta mereka kepada member idolnya.
Dengan segala 'kebutuhan' diatas, tidak salah dikatakan bila seseorang harus merogoh kocek cukup dalam untuk sebuah status sebagai 'fans sejati'.



Selain itu tujuan JKT48 dibentuk adalah untuk jembatan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang, secara khusus juga menjadi media pengenalan AKB48 kepada masyarakat Indonesia. Maka mereka secara sadar atau tidak sadar juga akan mencari informasi tentang AKB48, yang kemudian juga mengetahui tentang gravure idol*. *Gravure Idol ; sebuah pekerjaan seorang idola di Jepang dimana artisnya akan berpose (baik foto maupun video) akan berbusana minim (kebanyakan ber-bikini) namun tidak pernah tampil telanjang. Kembali menitikberatkan kepada fans JKT48 yang mayoritas merupakan siswa SMA, yang berarti mereka bisa dibilang masih dibawah umur. Sebagai negara yang menganut budaya ketimuran, maka pekerjaan maupun gambar-gambar para gravure idol ini seyogyanya hanya diakses oleh mereka yang sudah dewasa secara pola pikir (meski sebenarnya tidak disarankan juga untuk diakses).


Selain 'bahaya' gravure karena member AKB48 memang kebanyakan menjadi model majalah gravure (patut dicatat, pekerjaan sebagai model gravure di negara Jepang merupakan salah satu pekerjaan paling dicari dan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator seorang artis wanita sudah menjadi terkenal atau belum), MV (Music Video) AKB48 juga kebanyakan menampilkan member mereka dengan balutan bikini. Kebanyakan MV AKB48 yang menampilkan member berbikini merupakan versi asli (Jepang) dari beberapa lagu andalan JKT48, seperti Ponytail to Shushu, Heavy Rotation dan Baby! Baby! Baby!. Sebagai orang timur, trend yang dipopulerkan AKB48 (melalui JKT48) haruslah disikapi dengan kepala dingin.



Sebagai orang tua atau orang yang lebih tua (lebih dewasa pola pikirnya) dari fans 'labil' dan 'baru' ini haruslah mampu menuntun mereka agar tidak salah kaprah tentang seni gravure ini. Menjadi fans ataupun menggilai JKT48 (atau artis manapun) sebenarnya sah- sah saja karena merupakan hak seseorang sebagai individu. Namun akan menjadi 'gangguan' bagi orang lain apabila sudah mengganggu kenyamanan umum. Sebagai seorang fans selayaknya bertindak agar artis/ idola mereka dicap baik oleh orang lain, bukan melakukan hal-hal negatif yang bisa membuat orang berpikiran bahwa perilaku negatif tersebut merupakan efek dari mengidolakan artis/idola tersebut.



Leave a Reply

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda!!!

>>Jangan Meninggalkan Komentar Yang Bersifat Menyinggung, Gunakan Komentar Anda Dengan Bijak

>>Di Larang Meninggalkan Link Ataupun SPAM Pada Komentar Anda

Terima Kasih Atas Kunjungannya!!

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Gusnaedy Fadly 48 - Gusnaedy Fadly - Powered by Blogger - Designed by Gusnaedy Fadly 48 -