- Back to Home »
- Fenomena JKT48 »
- JKT48 TEAM J TROLL’S LEVEL
Posted by : Gusnaedy Fadly 48
25 Mar 2013
23 member Team J dibagi
dalam kelas berdasarkan Troll Level mereka. Inilah mereka dengan
kelompok-kelompoknya. Siapakah yang berada di puncaknya?
Angel: Akicha, Diasta,
Gaby, Ve
4 member di atas mungkin belum kelihatan sebagai seorang yang ahli ‘mengerjai’ teman-temannya. Selain faktanya mereka memang gadis yang baik hati dan lembut, ke empat member ini lebih banyak tertawa dan mengamati bagaimana member yang lain membuat onar di atas panggung. Ada kalanya mereka bisa ikut mengerjai fans dan member ketika mereka bertemu beberapa member tertentu yang membuat mereka nyaman.
4 member di atas mungkin belum kelihatan sebagai seorang yang ahli ‘mengerjai’ teman-temannya. Selain faktanya mereka memang gadis yang baik hati dan lembut, ke empat member ini lebih banyak tertawa dan mengamati bagaimana member yang lain membuat onar di atas panggung. Ada kalanya mereka bisa ikut mengerjai fans dan member ketika mereka bertemu beberapa member tertentu yang membuat mereka nyaman.
Akicha sendiri belum fasih
berbahasa Indonesia seperti Haruka, sehingga kosa kata yang dimiliki pun tidak
banyak. Akibatnya, Akicha butuh bantuan Ayana dan Rena untuk menerjemahkan apa
yang dikatakan oleh teman-temannya. Dan untuk terjun dalam perang kata, Akicha
masih butuh banyak perjuangan. Tapi Akicha sudah bisa berperang dengan Ayana,
Rena dan Haruka; tentu dalam bahasa Jepang.
Diasta yang pendiam dan bersifat
seperti putri keraton Solo juga bukan tipe yang bisa mengerjai teman-temannya
karena sifatnya yang lembut. Walau begitu Diasta lebih ‘nakal’ ketika ada
Ghaida baik secara kata-kata maupun kontak fisik.
Gaby yang ceria sering menjawab
topik-topik dengan tema galau tapi itu hanya terdengar lucu saat itu saja.
Walau berusaha untuk membuat lucu dengan celetukan-celetukan yang aneh, Gaby
bukan ahli dalam membuat kalimat-kalimat yang bisa meledek teman-temannya.
Ve juga seorang yang pendiam,
halus, dan sangat ekspresif. Meski begitu, pembawaannya yang sama halus seperti
Diasta juga membuatnya kurang bisa untuk mengerjai teman-temannya. Ve lebih
banyak dijadikan objek becanda oleh Kinal, Jeje, dan Nabilah.
Normal: Stella, Cindy,
Rica, Sonya
Ke empat member di atas sering berpartisipasi dalam perang kata tapi partisipasi mereka minim respon. Beberapa kali celetukan mereka bisa menusuk tapi lebih banyak tidak tepat sehingga kontribusi mereka tidak terlalu berasa. Walau begitu empat member ini bisa lebih aktif dalam ‘perang’ kata begitu beberapa topik disinggung atau member terdekat ikut menyeret mereka dalam perang ‘mulut’. Dan seperti kebanyakan member, mereka juga bisa meledek dengan tajam dan menyakitkan begitu ada yang menyerang mereka.
Ke empat member di atas sering berpartisipasi dalam perang kata tapi partisipasi mereka minim respon. Beberapa kali celetukan mereka bisa menusuk tapi lebih banyak tidak tepat sehingga kontribusi mereka tidak terlalu berasa. Walau begitu empat member ini bisa lebih aktif dalam ‘perang’ kata begitu beberapa topik disinggung atau member terdekat ikut menyeret mereka dalam perang ‘mulut’. Dan seperti kebanyakan member, mereka juga bisa meledek dengan tajam dan menyakitkan begitu ada yang menyerang mereka.
Quite Dangerous: Delima,
Frieska, Sendy, Beby, Melody, Dhike, Ghaida
Kesamaan Delima, Frieska, dan Melody adalah mereka lebih banyak sebagai pengamat di tengah kegilaan yang sedang perang mulut dan tahu-tahu saja mereka mengeluarkan celetukan singkat yang sangat menusuk. Celetukan mereka benar-benar menusuk dan sangat menyinggung kalau dipikir secara normal.
Kesamaan Delima, Frieska, dan Melody adalah mereka lebih banyak sebagai pengamat di tengah kegilaan yang sedang perang mulut dan tahu-tahu saja mereka mengeluarkan celetukan singkat yang sangat menusuk. Celetukan mereka benar-benar menusuk dan sangat menyinggung kalau dipikir secara normal.
Sendy, Beby, dan Dhike lebih
aktif dalam perang ‘kata’ dan ledek-meledek member-member yang aneh, member
yang bermuka tua tapi muda atau member yang bermuka muda tapi tua. Dan tidak
lupa ketiganya juga ahli dalam meledek member dengan kemampuan special yang
masing-masing miliki. Dalam hal ceng-cengan pun ketiganya lebih menusuk secara
‘fakta’.
Ghaida sebenarnya lebih pasif
dalam berinteraksi. Tapi yang membuat Ghaida berada di level Quite Dangerous
adalah tindakannya yang tidak berani dilakukan oleh member lainnya. Ghaida yang
juga mesum dan genit ini lebih sering mengerjai member dengan kontak-kontak
fisik yang membuat beberapa member ketakutan, misalkan Stella. Walau ada juga
member yang menikmatinya seperti Diasta.
Dangerous: Ayana, Rena,
Sonia, Haruka, Kinal, Nabilah, Shania
Ayana, Rena, dan Sonia sama-sama
suka di ‘bully’ oleh member-member yang bernyali lebih besar saat awal-awal
theater dan set lits Pajama Drive. Saat ini mereka juga masih di ‘bully’
bedanya sekarang mereka bisa membalas dengan sama ‘jahat’. Dulu ketiganya
sering di ‘bully’ oleh Shania dan sekarang mereka selalu menyerang Shania
begitu ada kesempatan. Dan cara mereka menyerang tidak terlalu sulit tapi
sangat menyakitkan Shania sehingga Shania tidak bisa banyak berkutik menghadapi
celetukan ketiga member ini. Sonia sendiri pun berani menekan sang cici, Stella
ketika berada di atas stage: ‘makanya jadi orang jangan galak-galak!’ dan
sukses membungkam sang cici. Rena pun sudah berani menyerang Jeje walau tidak
dalam jangka waktu yang lama dan berpindah menyerang Stella. Ayana sendiri
sudah menunjukkan nyali besarnya dengan menyerang siapa saja yang memberikan
pernyataan aneh.
Haruka yang polos seperti Rena
(yang dulu) sudah rusak. Terlalu banyak bergaul dengan member-member ‘gila’
membuat Haruka menyerap banyak ilmu dan kosa kata yang tidak beres pula. Sebut
saja: ‘Ape lo?!’, ‘Masalah buat lo?!’, ‘Emang lo sapa?!’, ‘Suka-suka gue dong!’
dan masih banyak lagi yang mungkin belum dikeluarkan oleh Haruka. Nyali besar
ditambah sifatnya yang lucu tidak menghalangi Haruka untuk menyerang Jeje,
Stella, bahkan sesama member transfer dari AKB: Akicha.
Shania, Kinal, dan Nabilah termasuk Troll
Queens, dengan kemampuan mereka mengerjai member, memberi PHP pada fans,
dan tentunya membuat tawa di atas stage. Walau Shania yang sekarang tidak bisa
se-agresif dulu karena objek (Ayana, Rena dan Sonia) sudah bisa melawan, Shania
masih bisa menyerang beberapa member yang lebih tua darinya. Kinal sebaliknya
masih bisa mengerjai member-member lainnya tanpa pandang bulu. Walau pun
begitu, Kinal lebih jago dalam merespon daripada memulai sebuah pembicaraan.
Nabilah sebaliknya sudah membuktikan nyali dia super besar baik di atas stage,
on air, bahkan di OVJ skali pun. Walau jenis troll Nabilah lebih ke garing dan
mengundang tawa, Nabilah tahu moment yang pas untuk memotong dan memberikan
komentar yang tajam dan mengelitik walaupun dari gaya berbicara Nabilah seperti
kereta api.
Extremely Dangerous:
Jeje
Level Jeje jauh di atas member Team J dan Trainee, menjadikannya Extremely Dangerous Troll Queen. Nyali yang terlalu besar, kata-kata yang menusuk, kosa kata yang kasar tapi tidak menyakitkan, berjiwa pelawak dan preman, wajah yang ekspresif dan tentunya tahu waktu yang pas untuk menyerang lawan bicara; itulah yang membuat Jeje berada jauh di atas teman-temannya. Banyak yang bilang Jeje adalah tipikal idol yang tidak akan hidup di jalan idol dan itu memang betul sekali.
Level Jeje jauh di atas member Team J dan Trainee, menjadikannya Extremely Dangerous Troll Queen. Nyali yang terlalu besar, kata-kata yang menusuk, kosa kata yang kasar tapi tidak menyakitkan, berjiwa pelawak dan preman, wajah yang ekspresif dan tentunya tahu waktu yang pas untuk menyerang lawan bicara; itulah yang membuat Jeje berada jauh di atas teman-temannya. Banyak yang bilang Jeje adalah tipikal idol yang tidak akan hidup di jalan idol dan itu memang betul sekali.
Jeje sendiri bisa dengan
mudahnya menekan member-member yang tidak bisa diam tanpa pandang bulu.
Contohnya ketika event Valentine, ada 1 moment MC dimana 3 member Team J dan 3
member Trainee ada di atas stage. Jeje meladeni perang yang dimulai oleh Acha,
Ayen dan Novinta; lalu keluar sebagai pemenang. Keganasan Jeje cukup membuat
ketiganya bungkam dan mengakui kalau mereka memilih lawan yang salah untuk adu
troll-trollan. Di acara TV pun Jeje tidak akan ragu menyerang host atau memberi
jawaban ngawur kalau dia bisa mendapatkan kesempatan bicara.
Ketika member meledek Jeje, jangan harap dia akan diam saja karena Jeje akan mengeluarkan berbagai macam cara untuk menekan balik sampai yang meledek tidak berkutik. Sonia pernah di spinal lock (mengunci leher dengan lengan) oleh Jeje supaya diam. Haruka yang langganan meledek Jeje pun juga dibuat bungkam dengan kombinasi bahasa super aneh. Rena berkali-kali mencoba mengerjai Jeje dan akhirnya selalu ditekan balik sampai Rena mau nangis. Member yang diam akan selamat? Belum tentu, Ve yang pendiam saja pernah diseret olehnya. Cindy Gulla yang sedang diam pun belum tentu luput dari kata-kata tajamnya. Bahkan Sonya yang sahabat baiknya pun tidak akan lolos dari celetukan ngawur dan cerita-cerita memalukan. Jangan berpikir bahwa Jeje tidak akan menyinggung Akicha, karena Akicha sekali pun tidak akan lolos dari sindiran ngawurnya.
Apalagi Jeje bisa dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata kasar: ‘Pret!’, ‘Oi sialan!’, ‘Setan lo!’ dan mungkin masih banyak lagi yang belum di dengar tanpa tidak berasa menghina sama sekali. Ditambah Jeje bisa dengan santainya menceritakan bagaimana dia menyontek, membuat onar dimana-mana, bahkan menceritakan hal-hal konyol nan memalukan yang mungkin tidak bisa diceritakan seorang public figure dengan mudahnya. Lebih hebatnya, Jeje bisa meledek pihak official dari atas stage tanpa takut menghadapi konsekuensinya, beberapa kasus sensitif seperti politik pun juga berani diledeknya.
Overall, Jeje berada di peringkat paling tinggi dalam Troll Queen di JKT48. Saat MC, sudah dipastikan topic yang dibicarakan akan menjadi penuh canda tawa dengan celetukan tajam, komentar-komentar aneh, dan cerita ngawur darinya. Dan saat Jeje melibas member yang menantangnya atau menekan member yang dia rasa enak untuk di ‘siksa’, itu adalah moment-moment para fans bisa tertawa sepuas-puasnya.
Ketika member meledek Jeje, jangan harap dia akan diam saja karena Jeje akan mengeluarkan berbagai macam cara untuk menekan balik sampai yang meledek tidak berkutik. Sonia pernah di spinal lock (mengunci leher dengan lengan) oleh Jeje supaya diam. Haruka yang langganan meledek Jeje pun juga dibuat bungkam dengan kombinasi bahasa super aneh. Rena berkali-kali mencoba mengerjai Jeje dan akhirnya selalu ditekan balik sampai Rena mau nangis. Member yang diam akan selamat? Belum tentu, Ve yang pendiam saja pernah diseret olehnya. Cindy Gulla yang sedang diam pun belum tentu luput dari kata-kata tajamnya. Bahkan Sonya yang sahabat baiknya pun tidak akan lolos dari celetukan ngawur dan cerita-cerita memalukan. Jangan berpikir bahwa Jeje tidak akan menyinggung Akicha, karena Akicha sekali pun tidak akan lolos dari sindiran ngawurnya.
Apalagi Jeje bisa dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata kasar: ‘Pret!’, ‘Oi sialan!’, ‘Setan lo!’ dan mungkin masih banyak lagi yang belum di dengar tanpa tidak berasa menghina sama sekali. Ditambah Jeje bisa dengan santainya menceritakan bagaimana dia menyontek, membuat onar dimana-mana, bahkan menceritakan hal-hal konyol nan memalukan yang mungkin tidak bisa diceritakan seorang public figure dengan mudahnya. Lebih hebatnya, Jeje bisa meledek pihak official dari atas stage tanpa takut menghadapi konsekuensinya, beberapa kasus sensitif seperti politik pun juga berani diledeknya.
Overall, Jeje berada di peringkat paling tinggi dalam Troll Queen di JKT48. Saat MC, sudah dipastikan topic yang dibicarakan akan menjadi penuh canda tawa dengan celetukan tajam, komentar-komentar aneh, dan cerita ngawur darinya. Dan saat Jeje melibas member yang menantangnya atau menekan member yang dia rasa enak untuk di ‘siksa’, itu adalah moment-moment para fans bisa tertawa sepuas-puasnya.